Cerita Dewasa Perawan Desa Semok
Cerita Dewasa Perawan Desa Semok – Berawal pada saat kami baru pindah mengisi rumah baru di kawasan Bogor Selatan. Pada saat itu kami baru mengisi rumah kurang lebih 1 bulan istriku mengeluh kesepian. Karena rumah sekitar kami masih banyak yang kosong dan harus mengurus 2 anak lelaki kami yang memang sedang bandel-bandelnya.
Maka kamipun sepakat untuk mencari pembantu untuk menemani istriku di rumah serta membantu menjaga ke 2 anak kami. Akhirnya istri sayapun berangkat ke kampung halamannya di Ciamis untuk mencari pembantu di kampungnya.
Singkat cerita dapatlah saudara jauh dari istri saya yang bisa di ajak ke rumah baru kami tersebut. Memang sich saudara jauhnya tersebut orangnya manis dan masih lugu sekali maklum orang kampung. Dia baru pertama kali keluar dari kampungnya sendiri dan langsung di bawa ke tempat yang cukup jauh. Tapi kalau masalah pekerjaan memang sudah cukup lihai dari yang namanya mencuci pakaian, piring, masak, ngepel dan lainnya.
Awal-awalnya sich saya tidak ada perasaan apa-apa sama si Elis ini (sebut saja seperti itu namanya lah). Tapi setelah waktu berjalan kurang lebih 2 bulan Si Elis ini bergabung di rumah kami. Barulah terlihat kalau anak ini sedang lagi seger-segernya. Dan baru mao gede maklum umurnya waktu itu masih 16 tahunan. Kalau saya perhatikan setiap gajih yang di kasih ke dia selalu di belikan segala macam keperluan pribadi (kosmetik dll). Karena dia suka bersolek diri maka setelah 2 bulan itu dia sudah mulai kelihatan lebih dewasa.
Cerita Dewasa Perawan Desa Semok
Pada suatu hari (kalau tidak salah waktu itu hari Sabtu) Saya pulang kerja setengah hari. Jadi waktu sampai di rumah itu kurang lebih sekitar Jam 3.00 sore dan pada saat saya masuk ke dalam ternyata tidak ada suara yang menjawab. Maka sayapun mencoba cari orang rumah dan ternyata yang ada hanya hanya Elis saja yang sedang tidur di kamarnya yang tidak terkunci. Pada saat itulah baru pertama kalinya saya melihat dia dalam keadaan sedang tidur dengan hanya mempergunakan daster pemberian dari istri saya.
Pada saat itu dasternyapun tersingkap sampai di atas pinggang wow suatu pemandangan yang cukup segeeerrr. Dan saat itulah timbullah fiktor (fikiran kotor) saya untuk mencoba meraba bagian yang tersingkap tersebut.
Secara perlahan saya dekati dia yang masih tertidur lelap di atas kasur gulung /palembang yang kami sediakan untuknya. Lalu tanpa ada kesulitan apapun saya sudah mulai mengusap/mengelus bagian kaki terus naik kebagian pahanya yang hitam manis.
Dengan perlahan dan lembut, sampai saking asyiknya saya mengelus-elus bagian itu secara ga sadar torpedo/junior saya di balik celana mulai mengencang. Karena ini juga akal sehat saya sudah mulai hilang karena rabaan-rabaan tangan ini sudah mulai menjalar ke bagian toketnya yang baru mulai merekah.
Emang.. sich saya cuma meraba dari luarnya tapi rabaarabaan itu saya stop karena si Elis menggeliat di tidurnya yang mebuat saya kaget dan langsung lari meninggalkan kamarnya.
Tidak lama saya keluar dari kamarnya Elis, istri, anak dan mertua saya datang habis makan Bakso bang kumis yang ada di seberang komplek kami. Setelah kejadian hari itu saya selalu mencoba mencari kesempatan dalam kesempitan untuk menikmati yang indah-indah dari si Elis.
Bahkan pada suatu hari waktu saya mendapatkan uang sampingan dari salah satu kolega kerja. Saya coba membelikan dia baju tidur terusan, cawet dan bh yang semua warnanya pink dan di dalamnya saya kasih tulisan.
“di pake..ya ..Lis supaya kamu makin betah disini dan jangan sampe ketahuan si ibu”.
Rupanya pemberian saya itu tidak di tolak sama dia dan langsung ngucapin terima kasih..ya Pak. Dan rupanya pancingan saya itu berhasil, kenapa saya bilang berhasil..???, karena si Elis ini rupanya agak sedikit kasih angin ke saya dimana ada kesempatan selalu berlagak genit.